5 Contoh Hadist Nabi Yang Mengandung Maf'ul Bih - Maf'ul bih (مفعول به) adalah salah satu unsur kalimat dalam bahasa Arab yang menempati posisi objek. Secara bahasa, maf'ul bih berarti "yang terkena, yang dituju, yang menjadi sasaran". Dalam bahasa Indonesia, maf'ul bih dapat disebut sebagai objek penderita, objek langsung, atau objek sasaran. 

Konsep maf'ul bih dalam nahwu Arab memang bisa diterapkan pada teks hadits Nabi Muhammad SAW. Namun, untuk memahami hadist secara keseluruhan, penting tidak hanya fokus pada aspek nahwu melainkan juga makna dan konteks hadits tersebut.

Berikut beberapa contoh hadist yang mengandung maf'ul bih.


1. Hadist Tentang Ilmu

"من سئل عن علم فكتمه ألجم يوم القيامة بلجام من نار." (HR. al-Bukhari)

Terjemahan: "Siapa yang ditanya tentang ilmu lalu menyembunyikannya, maka akan dikekang pada Hari Kiamat dengan kekang api neraka."

Penjelasan: Maf'ul bih dalam hadits ini adalah "علم" (ilmu). Hadits ini mengajarkan pentingnya berbagi ilmu dan tidak menyembunyikannya.


2. Hadist Tentang Haji 

"إن الله كتب عليكم الحج فحجوه." (HR. Muslim)

Terjemahan: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji kepada kalian, maka tunaikanlah haji."

Penjelasan: Maf'ul bih dalam hadits ini adalah "الحج" (haji). Hadits ini menegaskan kewajiban haji bagi umat Islam yang mampu.


3. Hadist Tentang Akhlak Tidak Terpuji

"من اغتاب مؤمنا بغيرا ذنب قتله الله يوم القيامة." (HR. Ahmad)

Terjemahan: "Siapa yang menggunjing orang mukmin tanpa kesalahan dibunuh Allah pada Hari Kiamat."

Penjelasan: Maf'ul bih dalam hadits ini adalah "مؤمنا" (orang mukmin). Hadits ini mengharamkan tindakan ghibah (menggunjing) kepada orang mukmin.


4. Hadist Tentang Infak

"من كسب طيبا أنفق منه." (HR. at-Tirmidzi)

Terjemahan: "Siapa yang memperoleh rezeki yang halal, maka berinfaklah darinya."

Penjelasan: Maf'ul bih dalam hadits ini adalah "منه" (darinya). Hadits ini menganjurkan untuk berinfak dari rezeki yang halal.


5. Hadist Tentang Shalat Sunnah

"من تطوع صلاة فهو قانت لله." (HR. Muslim)

Terjemahan: "Siapa yang shalat sunnah, maka dia khusyuk kepada Allah."

Penjelasan: Maf'ul bih dalam hadits ini adalah "لله" (kepada Allah). Hadits ini menjelaskan keutamaan shalat sunnah dan pentingnya khusyuk dalam shalat.

-----

Demikianlah beberapa contoh hadist tentang maf'ul bih. Saat mempelajari hadist, fokuslah pada memahami makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya, sambil tetap memperhatikan aspek nahwu sebagai pelengkap pemahaman. Semoga bermanfaat!